Semua orang tua pasti berharap proses toilet training pada anak bisa berjalan dengan lancar. Faktanya, walau sudah mencoba semaksimal mungkin, ternyata hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Di artikel ini Bunda akan mengetahui beberapa kesalahan saat toilet training.
Semua orang tua pasti berharap proses toilet training pada anak bisa berjalan dengan lancar. Faktanya, walau sudah mencoba semaksimal mungkin, ternyata hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Di artikel ini Bunda akan mengetahui beberapa kesalahan saat toilet training.
Sebelum lanjut membaca artikel ini, silakan simak dulu tentang panduan melatih toilet training pada anak. Di sana ada informasi tentang ciri anak yang siap melakukan toilet training, bagaimana tips sukses toilet training, dan apa saja perlengkapan pendukung untuk toilet training.
Memang betul tidak ada manusia yang sempurna. Termasuk orang tua juga bisa saja melakukan kesalahan sehingga proses toilet training tidak berjalan mulus. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat proses toilet training dengan si kecil.
Memberi informasi yang kurang lengkap.
Ketika informasi yang diterima anak kurang lengkap, bisa jadi ia akan melakukan kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak ia lakukan. Contohnya: Bunda memberi tahu cara buang air kecil di toilet, tapi tidak memberi tahu bahwa air seni itu kotor dan tidak untuk dimainkan. Karena penasaran, ia anggap itu mainan, dioles ke semua bagian tangan dan kaki.
Lebih bahaya lagi kalau kotoran itu dimasukkan ke mulut. Malah bisa jadi sumber penyakit. Makanya Bunda perlu terus mendampingi si kecil saat proses toilet training.
Sebagai alat bantu, Bunda bisa menyediakan buku tentang toilet training untuk anak. Bisa dipakai sambil bercerita dengan kalimat sederhana yang mudah dimengerti. Gambar visual akan membuat anak lebih mudah mengerti.
Lebih bahaya lagi kalau kotoran itu dimasukkan ke mulut. Malah bisa jadi sumber penyakit. Makanya Bunda perlu terus mendampingi si kecil saat proses toilet training.
Sebagai alat bantu, Bunda bisa menyediakan buku tentang toilet training untuk anak. Bisa dipakai sambil bercerita dengan kalimat sederhana yang mudah dimengerti. Gambar visual akan membuat anak lebih mudah mengerti.
Hilang kesabaran.
Toilet training bukan proses yang sebentar. Butuh kesabaran ekstra dari Bunda. Setiap anak perlu waktu yang berbeda-beda.
Kalau prosesnya lama, sering kali Bunda hilang kesabaran dan marah bila si kecil
gagal melakukannya.
Sabar ya Bun, ia butuh waktu untuk bisa melakukan hal ini. Kalaupun ia masih mengompol, toh ini bukan akhir dari segalanya kan ya?
Bunda bisa mencobanya lagi besok.
Sabar ya Bun, ia butuh waktu untuk bisa melakukan hal ini. Kalaupun ia masih mengompol, toh ini bukan akhir dari segalanya kan ya?
Umumnya anak butuh waktu minimal tiga bulan untuk
belajar. Jika belum berhasil
bunda bisa mengulanginya lagi dari awal
Terlalu memaksa.
Jangan paksa anak untuk bisa segera ke toilet saat ia ingin buang air. Atau memaksa anak untuk bisa melepas celana dengan cepat sebelum ke toilet. Jika ia masih gagal, ingatkan secara halus. Cari tahu mengapa Ia belum berhasil. Mungkin dia lupa, atau bisa jadi pakaian yang dikenakan sulit ia lepas, atau mungkin Bunda perlu berulang kali mengingatkan.
Bunda perlu tahu kapan si kecil mulai merasa lelah. Jika ia terlihat marah dan frustrasi, sebaiknya hentikan dulu. Terlalu memaksa hanya akan akan menimbulkan penolakan dari si kecil. Inilah kesalahan toilet training yang sering terjadi. Bunda dan si kecil butuh istirahat sejenak agar semangat terisi kembali. Jika Bunda terlalu memaksa, akan jadi beban baginya
Bunda perlu tahu kapan si kecil mulai merasa lelah. Jika ia terlihat marah dan frustrasi, sebaiknya hentikan dulu. Terlalu memaksa hanya akan akan menimbulkan penolakan dari si kecil. Inilah kesalahan toilet training yang sering terjadi. Bunda dan si kecil butuh istirahat sejenak agar semangat terisi kembali. Jika Bunda terlalu memaksa, akan jadi beban baginya
Mengurangi konsumsi cairan.
Mungkin ada pendapat: kalau anak tidak banyak minum, maka ia tidak sering buang air kecil. Kemungkinan mengompol akan berkurang. Bunda pun mengurangi konsumsi cairannya.
Hal ini kurang tepat. Kalau konsumsi cairan sedikit, si kecil bisa kekurangan cairan (dehidrasi). Lebih parahnya lagi anak jadi susah buang air besar. Toilet training pun jadi terhambat. Justru ia perlu sering ke toilet kan ya supaya bisa latihan lebih banyak.
Hal ini kurang tepat. Kalau konsumsi cairan sedikit, si kecil bisa kekurangan cairan (dehidrasi). Lebih parahnya lagi anak jadi susah buang air besar. Toilet training pun jadi terhambat. Justru ia perlu sering ke toilet kan ya supaya bisa latihan lebih banyak.
Memulai terlalu dini.
Toilet training biasanya dimulai ketika anak berusia 2 tahun. Di usia ini ia sudah bisa duduk dan berdiri sendiri, anak semakin lancar berbicara, dan sudah bisa menunjukkan ketertarikannya pada sesuatu hal. Tapi ini bukan hal yang mutlak. Karena waktunya bisa berbeda-beda pada tiap anak.
Perhatikan kesiapan si kecil. Lakukan secara bertahap dan jangan buru-buru. Pastikan si kecil Memang benar-benar siap untuk mulai melakukannya. Jadi tidak perlu latah mengikuti Bunda lain yang sudah memulai lebih dulu
.
Perhatikan kesiapan si kecil. Lakukan secara bertahap dan jangan buru-buru. Pastikan si kecil Memang benar-benar siap untuk mulai melakukannya. Jadi tidak perlu latah mengikuti Bunda lain yang sudah memulai lebih dulu
Tidak konsisten.
Ini sering terjadi jika di rumah ada anggota
keluarga lain yang tidak ikut mempraktikkan apa yang bunda ajarkan. Jika bersama Bunda, ia harus belajar menggunakan toilet. Tapi sebaliknya jika ia di rumah bersama anggota keluarga lain, ia kembali memakai popok atau pampers. Ini membuatnya bingung.
Cobalah konsisten dengan hal ini. Komunikasikan pada seluruh anggota keluarga di rumah, termasuk dengan si mbak asisten rumah tangga agar prosesnya bisa berjalan dengan baik.
Cobalah konsisten dengan hal ini. Komunikasikan pada seluruh anggota keluarga di rumah, termasuk dengan si mbak asisten rumah tangga agar prosesnya bisa berjalan dengan baik.
Menghukum anak jika gagal.
Menghukum anak jika ia gagal bukan hal yang tepat. Si kecil jadi enggan untuk belajar. Ia takut berbuat salah karena bisa bikin Bunda marah. Jika ia melakukan kesalahan, beri respon dengan bijak. Jika ia menolak, pahami bahwa ini adalah proses yang wajar dan alami.
Itulah beberapa kesalahan saat toilet training pada anak. Kesalahan-kesalahan ini umumnya berasal dari sisi orang tua. Semoga setelah ini kita bisa belajar dari kesalahan dan lebih bijak dalam pola pengasuhan anak.
Semangat melakukan toilet training bersama si kecil ya Bunda. Semoga berhasil
Foto: nortonchildrens.com
Itulah beberapa kesalahan saat toilet training pada anak. Kesalahan-kesalahan ini umumnya berasal dari sisi orang tua. Semoga setelah ini kita bisa belajar dari kesalahan dan lebih bijak dalam pola pengasuhan anak.
Semangat melakukan toilet training bersama si kecil ya Bunda. Semoga berhasil
Foto: nortonchildrens.com
COMMENTS