Di era digital sekarang, kesempatan untuk kerja dari rumah sudah terbuka lebar. Tapi tidak jarang Bunda merasa kewalahan bagi waktu antara rumah tangga, dan pekerjaan. Di artikel ini akan dijelaskan beberapa cara mengatur waktu bagi Ibu yang kerja dari rumah.
Di era digital sekarang, kesempatan untuk kerja dari rumah sudah terbuka lebar. Tapi tidak jarang Bunda merasa kewalahan bagi waktu antara rumah tangga, dan pekerjaan. Di artikel ini akan dijelaskan beberapa cara mengatur waktu bagi Ibu yang kerja dari rumah.
Emak-emak memang identik dengan kerempongnya. Mulai dari urus anak, beberes rumah, menyiapkan makanan, antar jemput anak sekolah, belanja, dan masih banyak lagi. Sementara dengan pertimbangan tertentu, banyak Ibu yang setelah menikah dan punya momongan, memutuskan untuk bekerja atau berbisnis dari rumah.
Kenyataannya, tidak jarang Bunda kewalahan membagi waktu. 24 jam sehari seakan gak cukup untuk semua urusan rumah tangga dan pekerjaan. Berikut ini 10 tips yang bisa Bunda lakukan agar urusan rumah tangga dan pekerjaan bisa berjalan dengan baik.
1. Bangun lebih pagi.
Ketika Bunda bangun lebih dulu sebelum anggota keluarga lain, Bunda bisa mulai beraktivitas lebih awal tanpa ada gangguan. Segera selesaikan pekerjaan ringan seperti mencuci piring, menyiapkan sarapan, beberes rumah, dan lainnya. Atau kalau ada prioritas lain, bisa diselesaikan di waktu tenang ini.2. Buat skala prioritas.
Sebagai Ibu, ingin rasanya Bunda bisa menyelesaikan semua pekerjaan tepat waktu. Tapi sadarilah, Bunda bukan Super Woman yang bisa menyelesaikan semuanya sekaligus.Maka Bunda perlu membuat skala prioritas pekerjaan. Dengan begitu Bunda akan lebih mudah memilah mana yang harus dilakukan sekarang juga, mana yang harus didahulukan, dan mana yang bisa ditunda. Disiplin lah dengan list ini. Jangan mudah tergoda untuk melakukan pekerjaan di luar prioritas.
3. Buat daftar kegiatan.
Setiap orang diberkahi jatah waktu yang sama, yaitu 24 jam sehari. Membuat daftar kegiatan harian akan sangat membantu Bunda mengatur waktu, terutama bagi yang kerja dari rumah.
Ada 2 pilihan yang ada:
1. Membatasi jumlah pekerjaan.
2. Menyelesaikan semua pekerjaan dengan cepat.
Bagaimana caranya?
a. Pilih 3 pekerjaan yang memiliki skala prioritas tertinggi dan harus diselesaikan segera (urgent). Di dalam daftar ini, Bunda bisa masukkan kewajiban rumah tangga, dan pekerjaan (bisnis) Bunda.
Toh keduanya memang punya prioritas yang sama bukan?
b. Just Do it. Kerjakan dan selesaikan satu persatu.
Buat daftar 3-4 pekerjaan sehari yang harus Bunda selesaikan. Pastikan pekerjaan itu memang benar-benar selesai di hari itu. Secara bertahap, target pekerjaan bisa ditambah sesuai kemampuan.
4. Delegasikan pekerjaan.
Sebagai manusia biasa, Bunda punya keterbatasan. Jangan segan menolak pekerjaan kantor yang bikin Bunda kewalahan (over load).
Bisa juga dengan mendelegasikan pekerjaan tersebut kepada orang lain, misal dengan asisten rumah tangga atau teman satu tim. Saat ini sudah banyak portal online yang menyediakan jasa freelancer sesuai bidang yang dibutuhkan.
Dengan cara ini, semua tugas bisa
diselesaikan tanpa merusak atau mengganggu jadwal kerja harian yang sudah Bunda rancang sebelumnya.
5. Beri batasan waktu untuk setiap pekerjaan.
Keterbatasan waktu membuat Bunda harus bisa melakukan pekerjaan secara on time. Bahkan tidak jarang harus menyelesaikan beberapa pekerjaan di waktu yang sama.
Beri batasan untuk setiap pekerjaan. Sesuaikan dengan kemampuan Bunda. Misalnya: membereskan rumah harus selesai dalam 40 menit; menyiapkan sarapan 20 menit, periksa email 10 menit, menjemput anak ke sekolah 20 menit; dan sebagainya.
Beri batasan untuk setiap pekerjaan. Sesuaikan dengan kemampuan Bunda. Misalnya: membereskan rumah harus selesai dalam 40 menit; menyiapkan sarapan 20 menit, periksa email 10 menit, menjemput anak ke sekolah 20 menit; dan sebagainya.
Cara mengatur waktu yang baik tidak akan mengganggu jadwal yang sudah dibuat
sebelumnya. Setelah satu pekerjaan selesai dilakukan segera lanjutkan ke pekerjaan berikutnya yang ada dalam daftar. Jangan tunda!
6. Buat daftar menu mingguan/ bulanan
Salah satu aktifitas wajib seorang Ibu adalah menyiapkan makanan untuk anggota keluarga. Menyusun menu harian dan berbelanja bahan makanan, tidak kalah merepotkan.
Supaya lebih praktis, buatlah daftar menu dan list belanja secara mingguan. Belanja kebutuhan dapur juga bisa diatur untuk kebutuhan satu minggu, dan simpan di kulkas agar awet. Pilih menu masakan yang sederhana pengerjaannya, seperti tumisan, omelet, sup, panggangan, dan lainnya.
Fasilitas belanja online untuk kebutuhan rumah tangga juga sudah banyak tersedia. Lebih praktis juga kan ya, gak perlu keluar rumah. Ini salah satu contoh manajemen waktu yang efisien. Tanpa harus terjebak macet berjam-jam, atau tergoda windows shopping yang malah bikin dompet bengkak
Toh di website online juga sering ada diskon belanja kan ya
Supaya lebih praktis, buatlah daftar menu dan list belanja secara mingguan. Belanja kebutuhan dapur juga bisa diatur untuk kebutuhan satu minggu, dan simpan di kulkas agar awet. Pilih menu masakan yang sederhana pengerjaannya, seperti tumisan, omelet, sup, panggangan, dan lainnya.
Fasilitas belanja online untuk kebutuhan rumah tangga juga sudah banyak tersedia. Lebih praktis juga kan ya, gak perlu keluar rumah. Ini salah satu contoh manajemen waktu yang efisien. Tanpa harus terjebak macet berjam-jam, atau tergoda windows shopping yang malah bikin dompet bengkak

Toh di website online juga sering ada diskon belanja kan ya

7. Belajar multi- tasking
Karena setiap detik begitu berharga, Bunda juga bisa melakukan lebih dari 1 aktifitas di waktu yang sama. Misal: menemani si kecil belajar, sambil melipat pakaian; mencuci
piring sambil mencuci pakaian di mesin; memasak atau
menunggu masakan matang sambil merapikan peralatan dapur.
Pertimbangkan untuk menyiapkan segala
sesuatunya di malam hari saat anak-anak sudah tidur. Supaya keesokan harinya semua kegiatan berjalan mulus dan tenang. Contoh: siapkan baju seragam anak dan baju kantor suami di malam hari, setrika pakaian, menyiapkan bumbu
dan memotong bahan masakan, atau bahkan menyelesaikan pekerjaan (bisnis) yang masih tertunda. Dengan begitu, waktu yang ada akan lebih maksimal penggunaannya.
Jangan lupa beri waktu untuk "mengosongkan kepala" ketika Bunda harus multi tasking. Otak pun punya keterbatasan daya fokus, apalagi harus dibagi-bagi. Tujuannya untuk menghindari kesalahan saat bekerja.
Jangan lupa beri waktu untuk "mengosongkan kepala" ketika Bunda harus multi tasking. Otak pun punya keterbatasan daya fokus, apalagi harus dibagi-bagi. Tujuannya untuk menghindari kesalahan saat bekerja.
8. Hindari gangguan.
Waktu 24 jam kadang terasa begitu cepat. Gunakan seefektif mungkin. Hindari gangguan yang datang, misalnya dari handphone atau gadget. Ini paling sering dihadapi Bunda yang kerja online dari rumah.
Teknologi diklaim bisa mempermudah hidup kita. Tapi sebaliknya, kalau penggunaannya kurang bijak, malah jadi gangguan. Dengan gadget di tangan, malah bikin kita ingin selalu ngecek whatsapp, scroll di facebook atau medsos lain, ngecek email, baca portal berita, blog dan lain sebagainya. Justru ini akan membuat otak kita makin lelah.
Nah makanya ketika Bunda sedang ada target menyelesaikan sebuah pekerjaan, hindari gangguan yang bisa mencuri perhatian. Jauhkan gadget Bunda. Kalau gak segera menghindar, justru bikin Bunda harus mengulang pekerjaan, atau harus mengingat lagi pekerjaan yang tadi tertunda.
Sesibuk apa pun, Bunda tetap butuh istirahat yang cukup. Ini penting untuk menjaga kesehatan di tengah padatnya aktifitas. Atur waktu tidur yang cukup, minimal 7 jam setiap malam. Supaya stamina tetap baik, pikiran tetap fokus. Nah makanya ketika Bunda sedang ada target menyelesaikan sebuah pekerjaan, hindari gangguan yang bisa mencuri perhatian. Jauhkan gadget Bunda. Kalau gak segera menghindar, justru bikin Bunda harus mengulang pekerjaan, atau harus mengingat lagi pekerjaan yang tadi tertunda.
9. Jam tidur harus normal.
Begadang di malam hari justru membuat produktivitas menurun. Rasa lelah akan datang lebih cepat, dan mudah kehilangan fokus.
10. Stop jadi Miss Perfect.
Emak-emak identik dengan kerempongannya. Tapi ternyata hal yang bikin kita jadi lebih merasa "tertekan" adalah keinginan kita untuk menjadikan segala sesuatu terlihat sempurn, atau biasa disebut Miss Perfect. Cirinya antara lain:
1. Segala sesuatu harus terlihat sempurna, gak boleh ada yang kurang atau salah.
2. Kalau ada yang salah, akan muncul rasa khawatir yang berlebihan.
3. Sering memaksa diri bekerja diluat batas kemampuan.
4. Hanya percaya pada kemampuan diri sendiri. Sulit mendelegasikan pekerjaan.
Contoh untuk urusan rumah tangga misalnya: piring kotor gak boleh ada satu pun di bak cucian, bantal sofa tidak boleh miring, anak-anak harus mandi tepat waktu jam 5, dan lain sebagainya.
Sementara, di saat yang bersamaan ada prioritas pekerjaan/ bisnis yang harus dikerjaan saat itu juga. Bunda jadi merasa pusing sendiri, merasa gagal mengatur waktu.
Cobalah menerima kondisi apa pun di rumah, dan kembali pada priositas mana yang harus dikerjakan lebih dulu. Kalau memang bisa ditunda, sebaiknya tidak perlu dibereskan saat itu juga.
***
Itulah 10 cara mengatur waktu ala BacaanBunda. Sebenarnya tips ini pun bisa dilakukan oleh semua Ibu apapun latar belakang pekerjaannya.
Tidak ada yang larangan bagi Ibu untuk tetap berkarier meski sudah menikah dan memiliki buat hati. Kalau ada kesempatan untuk bekerja dari rumah, kenapa tidak? Dengan cara manajemen waktu yang baik, semua pasti bisa dilakukan.
Selamat mengatur waktu ya Bun. Nikmati apa yang Bunda kerjakan. Just enjoy... 

COMMENTS